Smartphone Untuk Anak Saat Orangtua Bekerja


Smartphone Untuk Anak Saat Orangtua Bekerja. Saat mama papa memutuskan untuk keduanya bekerja, pasti ada keraguan meninggalkan anak mama papa di rumah, khawatir dengan keadaan anak serta aktivitas anak mama papa di rumah, begitupun saya dan suami yang khawatir dengan kondisi anak di rumah. Ingin rasanya memasang cctv sekadar memantau keadaan anak - anak di rumah,  barangkali mama papa memiliki kendala yang sama dengan kami yaitu lokasi rumah dengan jaringan kabel yang belum mumpuni di daerahnya, dan tidak dapat memasang cctv. Berbagai pertimbangan saya serta suami diskusikan, akhirnya kami memutuskan memberikan smartphone pada anak. 

Anak sudah diberi gadget di usia dini? Tentu saja tidak. Secara teknis saya tidak memberikan gadget full pada anak di rumah. Ada waktu tertentu anak diberikan smartphone oleh orang dewasa yang ditunjuk orangtua untuk menjaga di rumah, misalnya saat jam makan siang untuk komunikasi dengan orangtuanya.

Pemberian gadget berupa smartphone pada anak adalah salah satu contoh pelajaran kecil untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab anak untuk menggunakan smartphone dengan baik, tentunya hal ini di bawah pengawasan orang dewasa yang ditunjuk saat di rumah, di rumah kami, orang dewasa yang kami tunjuk mengawasi anak - anak adalah budhe, nenek serta 2 pengasuhnya. 



Menurut saya dan suami, ada beberapa manfaat memberikan smartphone pada anak saat orangtua bekerja selain menunbuhkan rasa tanggung jawab anak, yaitu kemudahan berkomunukasi dalam jarak jauh, salah satunya menggunakan videocall, mama papa dapat berkomunikasi dengan anak melalui aplikasi ini dari jarak jauh, dengan layanan videocall, mama papa dapat berinteraksi dengan anak sekaligus memantau aktivitas anak di rumah.



Mungkin sebagian orangtua khawatir anak  tidak lepas dari gadget dan tidak berhenti memainkan di rumah, tenang mama hal ini dapat diminimalkan dengan pemilihan smartphone yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan, misalnya, memilih smartphone yang ramah anak, smartphone dengan fitur dapat mengunci  aplikasi supaya tidak dapat digunakan oleh anak, saya mengunci aplikasi yang berpotensi sering dibuka oleh anak.


Saya dan suami sepakat untuk mengunci aplikasi yang membuat anak berlama - lama memegang smartphone tersebut, dan kami bersyukur, fitur tersebut saya dapatkan di smartphone Xiaomi Redmi 4A, smartphone dengan harga terjangkau namun memiliki fitur cukup mumpuni yang mengerti kecemasan orangtua. 







Dengan dimensi 139.9 x 70.4 x 8.5 dan bobot 132 g, cukup tipis dan tipis, cukup nyaman dipegang anak.

Selain fitur penguncian aplikasi, Xiaomi Redmi 4A sudah menggunakan system chip Qualcomm Snapdragon, sehingga mampu membuka beberapa aplikasi secara bersamaan, Xiaomi Redmi 4A juga menggunakan kecepatan 2GB dan jaringan 4G, jadi saat mama papa videocall dengan anak di rumah tidak ada kendala yang berarti.

Smartphone ini juga dilengkapi fitur kamera dengan kemampuan kamera belakang 13 megapixels dan kamera depan 5 megapixels, cukup untuk memuaskan untuk menghasilkan foto yang baik.



Dengan smartphone ini mama papa dapat mengunduh beberapa aplikasi edukasi anak tanpa takut kapasitas storage penuh,  karena kapasitas storage smartphone ini adalah 32GB dan cukup lapang untuk diisi aplikasi pendukung anak.

Jika mama papa khawatir anak terlalu lama melihat layar, smartphone ini memiliki pengaturan cahaya dan dapat diatur sesuai kebutuhan.

Menurut saya dan suami, Xiaomi Redmi 4A memenuhin kebutuhan kami untuk anak, kami dapat tetap tenang bekerja di kantor dan dapat berkomunikasi lancar sekaligus memantau kondisi anak di rumah. Pemberian gadget pada anak tentunya kembali pada pertimbangan masing - masing orangtua. Gadget dapat menjadi teman namun bisa juga menjadi lawan. Semoga artikel ini bisa menjadi bahan pertimbangan mama papa untuk mengambil keputusan.

Salam parenting :) 

Sumbar data : mi.com

6 komentar

  1. smartphone penting banget buat pasangan LDR seperti saya yang setiap hari vidcall sama suami, Hehehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Teknologi mendekatkan yang jauh ya mbak :)

      Hapus
  2. Anak2ku pake gadget juga Yu, bahkan yang bungsu sejak balita udah aku bolehin pake, tapi dengan pengawasan ketat dong. Kalo aku mikirnya, di era digital sekarang kita smua memang sulit lepas dari gadget, tinggal gimana cara kita menyikapinya. Aku sama suami berusaha banget agar anak2 lebih banyak dapat positifnya dari gadget spt ngisi waktu (saat ngga ada hal lain yg bisa dilakukan), belajar (si bungsu berkembang banget pengetahuan bahasa dan logika lewat tontonan2 dari gadget yg direkomendasiin sama kaka2nya ke dia), dll. Btw, makasih yaaa artikelnya, si bungsu juga pake merek yg sama lhoo.. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Toss... wah... kakak2 membimbing si bungsu ke arah positif ya mbak Zata, kereeenn...

      Hapus
  3. anakku pakai gadget dibawah pengawasan dan ada jam tertentu. Saya jg ngak ksh sim.card jd dia ngak bisa download macem2 hehhehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. selama ngga dipakai untuk videocall, lepas simcard bisa jadi ide bagus mbak, thanks for share...

      Hapus

Selamat datang! Terima kasih telah berkunjung.

Silakan tulis komentar :)

Cara mengisi komentar::
Pilih NAME/URL lalu isi dengan URL blog. URL Blog, bukan URL postingan. JIka tidak punya blog, kosongkan saja kolom URL, namun jangan lupa isi namanya supaya tidak masuk SPAM. Terima kasih :)

Maiko